Sabtu, 22 Februari 2014

Kotbah untuk kematian; Penghiburan dari Roma 8, 35-39

Keluarga [yang] .berduka yang kekasih,
Kami berdiri disini hadir dari persekutuan di jemaat kita untuk mengucapkan turut berdukacita atas meninggalnya anak saudara dalam keluarga ini. Kami hadir untuk menjadi penghiburan kepada ibu, bapak dan semua keluarga yang sedang berduka sekarang.
[Roma 8, 38]
Tidak cukup rasanya air mata ini terus mengalir membayangkan perpisahan dengan anak kita, kekasih hati dan harapan kita ini. Tetapi firman Tuhan berkata dalam pembacaan firman malam ini mengingatkan “tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah Bapa melalui Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus” [Roma 8, 38]. Apakah maksudnya kasih Allah dalam diri Tuhan Yesus Kristus ?

Dalam Perjanjian Lama kita mendengar berita tentang Abraham, bapa segala orang percaya itu. Ia sudah mendengar sendiri perkataan dan perintah dari Tuhan Allah bahwa dia harus mempersembahkan anak satu-satunya menjadi korban kepada Tuhan Allah.
Bisakah kita sekarang membayangkan berita dukacita yang seperti itu ? Dia mendengar sendiri, bahwa dia harus mempersembahkan anak kandung sendiri. Buah dari kandungnya sendiri. Darah dagingnya sendiri. Ia sendiri, tangannyalah yang akan menyembelih anak kandungnya sendiri itu menjadi korban kepada Tuhan Allah.
Andai dia punya dua atau tiga, itupun adalah satu pekerjaan yang berat. Tapi Tuhan menguji imannya.. Oh, ujian yang sangat berat. Tapi dia tetap pergi mengajak anaknya, anak yang sudah lama ditunggu-tunggu, anak harapannya Ishak.
Lihatlah, selama tiga hari terus mereka berjalan dan berjalan menuju Gunung Moria, tempat dimana dia harus mempersembahkan anaknya itu. Tempat itu jauh, jauh belum ada kendaraan dan transportasi seperti sekarang ini. Mereka berjalan kaki. Lihatlah, tiga hari adalah 3X24 jam dimana dia berjalan dengan kakinya sendiri. Menyentuh tanah, langkah demi langkah untuk menapaki rencana Tuhan.
Saya membayangkan Abraham itu tidak pernah membayangkan perjalanan ini sangat berat. Dia sudah pergi dari tempat asalnya sampai ke MEsir hingga ke Kanaan. Tapi perjalanan sekarang adalah perjalanan yang maha berat. Tiga hari yang membingungkan; membungkam. Andai saja dia punya pilihan lain. Dan sesaat dia memutuskan pilihan lain itu, dia bisa beralih dari sana, pergi ke tempat lain. Membawa anaknya tempat hidup. Tapi sekarang dia sadar, dia sedang membawa anaknya sendiri ke tempat matinya.

Tidak adilkah Tuhan dalam hal ini!? MEmbiarkan kamu keluarga menyaksikan anak kekasih hatimu terkapar selama 3 hari ini di ruang ICU. Menyaksikan anakmu sendiri, setiap tarikan dan helaan nafasnya kau ikut berjuang. Itulah perjalanan Abraham. Dia tahu berita duka cita akan membayangi dan menudungi dia. Anakmu mati!!
Tapi pernahkah abraham menyesal menyerahkan anaknya kepada Tuhan. Lihatlah, sampai saat-saat terakhir, Ishak anaknya itu bertanya. “Bapa, dimanakah domba yang akan kita persembahkan kepada Tuhan!?” Mungkin saat itu Abraham menatap mata Ishak, sedalam-dalamnya. Pertanyaan yang lugu dan apa adanya. Pertanyaan yang menyelinap di tengah sesaknya nafas karena kelincahan anak yang tumbuh remaja. Anak yang sehat. Yang kuat, dan tampan. DIa seharusnya dalam sukacita dan keriangan. Pernahkah kau menatap dalam-dalam mata anakmu, memperhatikan dia sedang awas dan disitu tampak keyakinannya yang penuh kepada orang tuanya itu. Tidak pernah ada ketakutan sedikit pun keluar dari situ. Lalu ayahnya menjawab, “Anakku, Tuhan menyediakannya untuk kita!” Jawaban agung. Tak pernah terfikir oleh orang tua mana pun setiap persembahan disediakan oleh Tuhan.
Dan nyatalah Abraham setia, sampai detik akhir dia mengangkat pisau untuk menyembelih anaknya itu.. Stop! Stop!! Tuhan berkata, jangan kau bunuh anakmu itu. Aku telah melihat imanmu, sekarang lihatlah Aku menyediakan korban bagimu domba yang tanduknya tersangkut di semak itu. Oh, Abraham yang percaya. Imannya menghentakkan kita supaya percaya pada apa yang disediakan Tuhan. Itulah iman pemenang. Bahkan lebih dari seorang pemenang [Roma 8, 37] yang mendapat upah sekali untuk one win. Dia adalah lebih dari pemenang. More than conquer !
Puji Tuhan! Tak pernah ada orang percaya mempersembahkan anak kandungnya kepada Tuhan. Dia tidak pernah membayangkan hal itu terjadi. Dalam Perjanjian Lama tidak ada orang percaya memberikan anaknya menjadi persembahan korban bakaran kepada Tuhan.

Tapi ada satu Bapa! Bapa kita, Dia-lah yang sungguh-sungguh memberikan Akan-Nya, satu-satunya Anak Allah menjadi korban persembahan untuk seluruh umat manusia. O, lihatlah Tuhan sendiri menepati janjinya. Semua korban yang pernah disembelih di dunia ini hanya menjadi simbol yang menunjuk kepada pengorbanan diri Yesus KRistus. Dia-lah, Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus menjadi korban yang disediakan Tuhan Allah. Lihatlah, betapa Tuhan menggenapi janji-Nya.
Siapakah lagi yang memisahkan kita dari kasih Allah Bapa melalui Anak-Nya Tuhan YEsus KRistus. Tidak ada! Bahkan kematian atau kehidupan. Hal yang paling mencengangkan dan menakutkan kita tentang fakta-fakta kematian dan kehidupan tidak dapat memisahkan kita dari kasih Allah.
Demikianlah, kiranya Tuhan menghiburkan hatimu Bapak dan Ibu serta semua anggota keluarga yang kehilangan anak, saudara dan teman. Percayalah, Tuhan sendiri telah menerima dia dengan tangan kasih-Nya. Oh, dia sekarang sudah sampai, tiba di dalam tangan yang penuh rahmat itu. Kamu tidak usah lagi cemas akan kesehatan dia, akan pekerjaan dan kuliahnya. Dia sudah mendapat perhentiannya bersama dengan Tuhan.
Kita masih hidup disini. Kita masih harus terus 3menggantungkan diri dan kitalah yang harus terus berpegangan erat kepada tali kasih karunia Tuhan Allah. Itulah sebabnya Martin Luther mengatakan, aku hidup dari belas kasih kepada belas kasih! Na mangolu do au sian asi ni roha tu asi ni roha. Asi ni roha ni Debata.
Karena itu, saya kira betul apa yang disampaikan oleh sanak saudara, dan semua saudara yang mengasihi kita yang datang kesini, Bapak dan Ibu perlu menjaga kesehatan. Kamu boleh menangis, tapi tetap ingat menjaga kesehatanmu. Semoga Tuhan menguatkan kamu, sehingga kamu bisa menyaksikan dan mengikuti acara demi acara yang diselenggarakan sampai membawa saudara kita ini ke tempat istirahatnya yang terakhir.Kiranya, Tuhan menghiburkan hati kamu dan semua keluarga.
(oleh Pdt.JB.Situmorang,MTh)

5 komentar :

Budianto Sianturi mengatakan...

Renungan Yang sangat indah untuk Penghiburan. Terimakasih telah berbagi amang

castle sianipar mengatakan...

rap mandok mauliate ma hita amang tu amanta na mambahen i ima Pdt JB.Situmorang,MTh.tabe

J P Damanik mengatakan...

Puji Tuhan.......sangat membangun dan menguatkan bagi saya. Tuhan Yesus kiranya memakai Pdt JB Situmorang lebih heran lagi begi kemuliaan nama-Nya. Amen.

Unknown mengatakan...

Puji Tuhan.

edwinnacacciatore mengatakan...

Situs Judi Casino Slot Online Gacor, Judi Bola Sbobet
Bandar Judi Slot Online 안성 출장마사지 Terbaik yang menyediakan permainan judi online seperti slot online, judi bola, slot88 dan slot 전라남도 출장안마 gacor hari ini.Provider Slot Online: 충주 출장안마 Pragmatic Play, Joker123Metode Deposit: Transfer Bank & PulsaGame Slot Gacor: Sweet Bonanza, Gate of 수원 출장샵 OlMinimal Deposit: Rp. 50.000 진주 출장샵

Posting Komentar

HKBP Serang Ressort Serang Distrik.21 Banten Jl.Veteran no.05 Kota Serang
 
;